1. Comparison Testing
Comparison testing atau back to back testing biasa digunakan pada beberapa aplikasi yang mempunyai kebutuhan terhadap reliabillitas amat penting atau kritis,seperti system rem pada mobil,system navigasi pesawat terbang.etc.
Untuk itu redudansi hardware dan software bisa saja digunakan agar dapat meminimalkan kemungkinan error ,dengan memakai tim terpisah untuk mengembangkan versi yang berbeda namun mengacu pada spesifikasi yang sama dengan software,walaupun unutk selanjutnya hanya akan ada satu versi saja yang dirilis atau digunakan 1.
Test cases dibangun dengan menggunakan tehnik desain test cases yang ada,seperti equivalence partitioning.
Tes dilakukan pada tiap versi dengan data test yang sama secara parallel dan realtime untuk memastikan konsistensi (keluaran yang dihasilkan dari tiap versi identik).Bila keluaran berbeda atau terjadi defect pada satu atau lebih versi aplikasi,masing-masing diinvestigasikan untuk memastikan dimana letak kesalahannya dan versi aplikasi mana yang melakukan kesalahan. Metode tidak mencari kesalahan berdasarkan spesifikasi,asumsi yang digunakan adalah spesifikasi yang benar,karena bila terjadi kesalahan pada spesifikasi maka Comparison testing menjadi tidak efektif atau gagal dalam melakukan identifikasi error.
2. Test Factor Analysis
Test factor analysis adalah suatu proses identifikasi faktor-faktor tes(variabel atau kondisi yang relevan terhadap system yang dites dan dapat bervariasi selama proses testing),dan pilihan (options),kemudian dengan menggunakan kesamaan dan variasinya unutk menentukan kombinasi pilihan dari faktor yang akan dites.
Minimum Testing : 

Mi =Jumlah opsi tiap faktor tes
N =Jumlah faktor-faktor tes
Example :
Faktor 1 : Konfigurasi Komputer –Sistem Operasi WIN 95/NT (2 Opsi)
Faktor 1 : Konfigurasi Komputer – hard disk 1,5 GB/2GB (2 Opsi)
3. Risk Based Testing
Risk based testing merupakan metode untuk menentukan prioritas dalam mendesain test cases.
Efektifitas Test = Jumlah defect yang ditemukan/estimasi jumlah defect
Faktor resiko secara garis besar yang menentukan prioritas kebutuhan system / Test Cases adalah :
a. Visibilitas dan akibat pada customer
b. Resiko operasi bisnis
c. Sejarah terjadinya defect area yang baru / modifiksi
d. Kontinuitas bisnis
e. Tingkat kompleksitas pengembangan
f. Kondisi yang diharapkan
g. Kondisi yang tidak diharapkan
h. Tingkat prioritas testing dari pengembang atau kontraktor
i. Tingkat kepercayaan pengembang
j. Lawan dari kepercayaan pengembang
k. Observasi tester terhadap kredibilitas pengembang
l. Keinginan dan perasaan dari tester dan pengguna
m. Cakupan
4. Syntax Testing
Syntax testing menggunakan model sintaksis masukan system yang didisain secara formal,yang merupakan suatu cara penggunaan dan penggabungan kata-kata membentuk suatu frase.Syntax Testing sangat berguna untuk system yang menggunakan baris-baris perintah unutk pengaksesannya.
Tes dilakukan untuk representasi valid dan tidak valid berdasarkan pada model sintaksis.model mempresentasikan sintaksis dengan menggunakan sejumlah aturan yang mendefinisikan bagaimana suatu bentuk bahasa yang valid dari iterasi,sekuensial dan seleksi dari simbol atau bentuk bahasa yang lain.
Model tertentu seringkali tersedia dalam bahasa pemrograman dan dapat ditemukan pada akhir dari buku teks dan manual pemrograman.
Test Cases dibangun dari aturan-aturan yang menggunakan sejumlah criteria yang telah didefinisikan terlebih dahulu.
Ada empat hal yang harus diperhatikan dalam melakukan testing,dimana tiga hal pertama berkaitan dengan sintaksis dan yang keempat berhubungan dengan semantic :
I. Sekumpulan karakter-karakter dan simbol-simbol yang dilegitimasi,untuk pembangunan blok dasar dari input,seperti “\”,”a”
II. Kata-kata kunci dan fields yang dibangun dari karakter-karakter dan simbol-simbol.kata kunci ini meerupakan kata yang mempunyai maksud tertentu,misal : <copy>,<help>.
III. Sekumpulan aturan granatikal untuk penggabungan kata-kata kunci,simbol-simbol dan komponen,misal : perintah <copy c:\coba.txt a:>.
IV. Sekumpulan aturan bagaimana menginterpretasikan perintah-perintah, missal dari peri ntah<copy c:\coba.txt a:> diinterpretasikan sebagai perintah untuk melakukan duplikasi file yang mempunyai identitas <coba.txt> dari drive<c>ke floppy disk<a>.
Contoh :
5. Cross Functional Testing
Cross Functional Testing[COL97A]2 Mengggunakan metric interaksi antar fitur dari system.axis dari matrik X dan Y merupakan fitur dari system dan mengindikasikan komponen yang diupdate oleh fitur dan kemudian digunakan oleh yang lainnya.
Tes didisain dari matrik untuk memeriksa interaksi antar fitur yang telah didifinisikan didalam matrix tersebut.interaksi dapat terjadi dalam dua tipe dependensi yaitu : secara langsung dengan lewatnya pesan-pesan atau transaksi-transaksi diantara fitur-fitur,atau secara tidak langsung dengan adanya data umum yang dipakai bersama oleh fitur-fitur.tiap dependensi dapat menyebabkan suatu perubahan status dan tingkah laku dari fitur yang terkait .
Pertanyaan kunci untuk mengidentifikasikan cross functional test cases adalah”apakan fitur lain akan memberikan akibat baru?”.dengan pendekatan ini, hanya interaksi yang diharapkan yang akan dites.interaksi yang kelihatannya tidak mungkin tidak akan dites,jadi volume dan regression testing dapat digunakan.
cross functional testing eksternal diidentifikasi dengan menganalisa arsitektur desain gray box dan kode white box serta struktur data.tujuan analisa ini untuk melihat interaksi antar komponen software(pada tingkat desain dan data yang dipakai bersama)dan interaksi-interaksi dalam komponen – komponen(pada tingkat kode dan data privat ).alat bantu dalam menganalisa kode statis secara otomatis akan sangat membantu.
Waktu dan sinkronisasi kejadian(event)merupakan hal yang kritisdalam interaksi antar fitur.
Kejadian pembukaan yang terlambat terjadi berarti status awal tidak dapat dilakuakan untuk kejadian tersebut
Berikut ini contoh cross functional testing :
Fitur
|
F1
|
F2
|
F3
|
F1
|
-
|
C1
|
M2
|
F2
|
-
|
-
|
M3
|
F3
|
M1
|
-
|
-
|
Keterangan :
a. Fitur F1 mengupdate hitungan C1 yang digunakan oleh fitur F2.
b. Fitur F2 tidak mengupdate hitungan C1
c. Fitur F3 mengirim pesan M1 ke F1
d. Fitur F1 mengirim pesan M2 ke F3
e. Fitur F2 mengirim pesan M3 ke F3
Komentar
Posting Komentar